Monday, September 30, 2019

Why would I even Consider Thinking of Self-Upgrading?

Pernahkah kalian berpikir "Kenapa ya gw kok segini2 aja? Udah kerja sekian tahun disini tapi ya begini2 aja, there is not much different."


To be honest, ini adalah salah satu hal yang mengganjal di pikiran gw beberapa tahun terakhir ini, tapi gw tak kunjung mendapatkan jawaban, sampai kemarin gw ngga sengaja baca tulisan salah satu influencer yang gw follow @jonathanend yang kebetulan lagi buka sesi Q&A, jadi ada salah satu followersnya yang tanya "Bodoh ga sih klo kerja udah 3 tahun tapi gajinya segitu2 aja masih UMR?", dan dari jawaban Kak Jon gw pun mendapatkan jawaban atas pertanyaan gw selama ini. Jawabannya kurang lebih begini:

Ada 2 hal yang mungkin jadi penyebab kita tidak sulit berkembang:
1. Bad Company
yaitu kondisi Perusahaan yang tidak kondusif untuk kita bisa berkembang.
Solusinya: cari peluang di tempat lain.
2. Masalah pada diri kita sendiri
yaitu karena skill kita segitu2 aja, jadi ya salarynya juga segitu2 aja.
Solusinya: tanya/cari tahu apa yang dibutuhkan untuk naik gaji, lalu develop skill kamu kesitu.

Ini nih yang gw suka baca tulisannya Kak Jon tuh straight to-the-point, kayak ga perlu ba-bi-bu dia bisa menjawab secara cepat, tapi tepat sasaran.

Dan dalam hal gw pribadi, gw bisa bilang klo 2 hal itu berlaku kedua-duanya dalam diri gw.

1. Perusahaan tidak mendukung gw untuk bisa berkembang.
Gw ngga bilang company tempat gw bekerja sekarang ini jelek, ngga sama sekali. So far gw betah (banget) kerja disini (ya klo ngga betah ya ngga 6.5 tahun juga gw disini kan), tp ya gitu kerjaan yg gw lakukan sekarang bisa gw bilang ya begitu2 aja, kurang challenging lah. Klo ditanya apakah gw mengerjakan pekerjaan gw dengan baik? Of course! Tp apakah apa yang gw kerjakan selama ini menjadikan gw lebih pintar dr sisi skill yang gw punya? Belum tentu. Klo dari gw pribadi sih iya, tp gw bisa bilang ngga banyak, I mean, dalam mengerjakan satu hal baru, gw pasti akan develop skill gw, yang tadinya gw tidak bisa menjadi bisa, tapi ya udah sebatas itu aja.

2. Gw pun bisa dibilang ngga pernah upgrade skill gw dalam bidang pekerjaan gw.
Even semua karyawan di company gw setiap tahun diwajibkan untuk ikut training at least 2x, tp skill itu yang gw rasakan lebih ke soft skill kayak communication skill, problem solving dan interpersonal skill sih, gw belum menemukan training2 yang bener2 mengasah hard skill gw, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan gw sendiri. Tapi klo ditanya, apabila ada training seperti itu, apakah gw berminat untuk ikut? Jawabannya of course gw mau, alasannya ya simple, karena gw memang orang yang suka belajar dan upgrade skill gw.

Disini gw akhirnya disadarkan klo emang company ini ngga bisa kasih gw kesempatan untuk upgrade skill gw, tapi gw ingin upgrade, satu2nya cara ya gw harus berusaha, jangan melulu pasrah sama keadaan nunggu list training apa yang bisa disodorin ke gw, tapi cari, cari di luar sana ada training atau kursus apa yang bisa menambah skill gw, ikutan disitu. Klo perlu ikut kursus dan ujian sertifikasinya biar jadi orang yang 'lebih'.
Dan bukan cuma itu, banyak2 baca apa aja, ilmu ekonomi, artikel berita2, dengerin podcast, ikut seminar, talkshow, darimana aja bisa kok kita belajar, dari ketemu dan ngobrol dengan banyak orang yang emang expert di bidangnya, even dari instagram story influencer yang bahas soal ini di highlight instagramnya atau dr igtv'nya pun bisa.
Makin kesini gw pun makin sadar klo di era digital kayak sekarang sosmed itu punya peran penting banget sih, even siapa yang kita follow di instagram pun cukup berpengaruh buat menjadikan siapa kita. Karena beberapa bulan terakhir ini gw follow beberapa influencer yang emang menurut gw buat content yang bener2 bermanfaat, sehingga gw pun sebagai followersnya ngerasain banget ini lho impactnya, emang mereka bisa mempengaruhi kita buat jadi lebih baik, ini nih yang  menurut gw jarang aja, setiap orang mungkin bisa aja jadi content-creator, tp apakah content yang dibuat bener2 bisa mengedukasi dan membawa manfaat yang baik buat followersnya? Belum tentu.
Jadi ya pinter2nya kita aja untuk mau menggali dan mencari tahu, jangan malas buat baca. Jangan yang dibaca cuma gosip2 artis kawin-cerai, atau kasus artis berantem ga abis2, yang begitu ngga akan nambah skill.

Sekian sih cerita gw soal self-upgrading.
Gonna write soon when I have more to be shared.
Buat teman2 yang punya pandangan berbeda, atau ingin menambahkan, boleh banget ya tulis komentar kalian di bawah ini. Thank you :)

No comments:

Why would I even Consider Thinking of Self-Upgrading?

Pernahkah kalian berpikir "Kenapa ya gw kok segini2 aja? Udah kerja sekian tahun disini tapi ya begini2 aja, there is not much differen...